Kamis, 27 Januari 2011

AEGIS

SISTEM TEMPUR AEGIS.
Sistem Tempur Aegis adalah Sistem Persenjataan terpadu yang digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Sistem Tempur Aegis adalah merupakan sistem pertahanan yang sangat canggih dan mumpuni yang ada sekarang ini. Sistem ini juga digunakan oleh Pasukan Bela Diri Angkatan Laut Jepang, Angkatan Laut Spanyol, Angkatan Laut Kerajaan Norwegia dan Angkatan Laut Korea Selatan. Khusus untuk Angkatan Laut Australia mereka masih memilah-milah sistem yang akan ditempatkan pada Kapal Perusak mereka yang terbaru. Di dunia ada sekitar 108 kapal yang sudah dipasangi sistem ini.
Aegis pada mulanya dikembangkan oleh Divisi Rudal dan Radar Permukaan dari RCA Aerospace yang kemudian diambil alih oleh General Electric dan kemudian pada tahun 1995 diambil alih lagi oleh Lockheed Martin.


Sistem Tempur Aegis merupakan perpaduan dari komando dan pengawasan serta sistem kontrol senjata dengan menggunakan komputer dan radar yang sangat kuat untuk mencari dan menghancurkan sasaran musuh. Sistem ini adalah yang paling mutakhir yang digunakan oleh kapal-kapal perang permukaan dan sistem pertama yang sangat terpadu yang dibuat untuk menghadapi serangan dari udara, permukaan maupun bawah permukaan.

Sistem Tempur Aegis terdiri dari :

A. Sistem Senjata Aegis.
1. Standard SM-2
Fungsi : Rudal Permukaan ke Udara
Produksi : Raytheon
Operasional : 1981 (tahun 2003 SM-2 secara resmi menggantikan seluruh rudal SM-1 yang tersisa dalam inventori AL AS).
Pendorong : Roket berbahan bakar Padat
Kecepatan : Supersonik
Jangkauan : SM-2MR Block III/IV (medium range) – 170 km
SM-2ER Block IV (Extended Range) – 370 km
Sistem Penuntun : Radar Semi aktif



2. Harpoon
Fungsi : Rudal Anti-kapal
Produksi : Boeing
Operasional : 1977
Pendorong : Mesin Turbojet Teledyne
Kecepatan : Subsonik
Jangkauan : 67 mil laut (124 km)
Sistem Penuntun : Radar aktif



3. BGM-109 Tomahawk Land Attack Missile (TLAM)
Fungsi : Rudal jelajah permukaan ke permukaan
Produksi : Raytheon
Operasional : 1984
Pendorong : Mesin Turbofan William F107 dengan booster roket berbahan bakar padat
Kecepatan : Subsonik
Jangkauan : Block III – 1,250 km
Block IV – 1,600 km
Sistem Penuntun : GPS, TERCOM dan DSMAC



4. Rum-139 Ascroc (Anti-submarine Rocket)/VLA (Vertical-Launched Asroc)
Fungsi : Rudal Antikapal selam bermuatan torpedo Mk.46
Produksi : Lockheed Martin
Operasional : 1993
Pendorong : Roket berbahan bakar padat
Kecepatan : Supersonik
Jangkauan : 8 km
Sistem Penuntun : Inersia



5. Torpedo Mk.46/Mk.48/Mk.48 ADCAP
Fungsi : Torpedo Anti-kapal selam
Produksi : Gould/Raytheon
Operasional : 1972
Pendorong : Mesin piston pump jet
Kecepatan : 28 knot (52 km/jam)
Jangkauan : 8 km
Kedalaman Maksimal : 360 m dibawah permukaan laut
Sistem Penuntun : Akustik Pasif-Aktif



6. Meriam Mk. 45 Kaliber 54
Fungsi : Meriam antikapal, antiserangan udara dan bantuan tembakan ke darat
Jenis : Meriam kaliber 54 (5 inch)
Tipe Laras : L54 Mk.19
Produksi : Bae Systems Land and Armaments
Operasional : 1971
Kecepatan : 20 peluru per detik
Kecepatan Laras : 808 m/detik
Kapasitas : 475 – 600 peluru (tergantung jenis kapal)
Jangkauan : 13 mil laut (24 km)



7. Phalanx Mk.15
Fungsi : Kanon pertahanan Jarak Dekat (CIWS)
Jenis : Kanon tembak cepat kaliber 20 mm
Tipe Laras : M-61A1 Gatling
Produksi : Bae Systems Land and Armament
Operasional : 1980
Kecepatan Laras : 1,100 m/detik
Kecepatan : 4,500 peluru per menit
Kapasitas : 989-1,550 peluru tergantung jenis kapal
Jangkauan : 9 km



B. Perangkat Radar Aegis

Radar AN/SPY-1
Yang menjadi “Mata” utama dari Aegis adalah radar AN/SPY-1 yang merupakan piranti pendeteksi berkekuatan sangat tinggi (4 juta watt) mampu menjejak lebih dari 100 target di udara dan memandu rudal kearahnya untuk menghancurkan.
Dengan daya sebesar itu, pada jarak 20 mil perangkat Radar Warning Receiver (RWR) yang terpasang pada pesawat tempur beresiko rusak terbakar karena sengatan radiasi elektromagnetik berkekuatan tinggi dari radar Aegis. Varian pertama dari radar ini yaitu AN/SPY-1A yang terpasang pada kapal penjelajah USS Ticonderoga (CG 47) dan punya daya endus sampai sekitar 100 mil laut (180 km).
AN/SPY-1 merupakan jenis radar passive electonically scanned phased array yang terdiri banyak antena kecil yang pancaran gelombang elekromagnetiknya bisa diatur sedemikian rupa sehingga menyebar seperti radar biasa atau bisa difokuskan menyorot ke satu titik.
Varian terbaru dari radar jenis ini adalah AN/SPY-1F dengan kemampuan endusnya sekitar 200 mil laut (370 km).
Selain Radar AN/SPY-1 sebagai radar utama multifungsi, sistem Aegis juga menggunakan radar-radar pendukung lainnya seperti AN/SPS-55 sebagai radar pencari sasaran permukaan, AN/SPS-49 sebagai radar pencari sasaran udara, AN/SPS-64 sebagai radar Navigasi, AN/SPQ-9 sebagai radar kendali tembak meriam dan AN/SPG-62 sebagai radar iluminator. Kekuatan radar-radar pendukung tersebut memang tidak sekuat radar Utama yaitu AN/SPY-1.
Beberapa perangkat deteksi juga diusung oleh Sistem Aegis untuk kapal selam, yaitu AN/SQQ-53C, AN/SQQ-89 dan Sonar tarik (towed sonar) AN/SQR-19B. Apabila terjadi peperangan dan melibatkan kapal selam maka seluruh koordinasi deteksi dan penjejakan target diatur melalui perangkat AN/SQQ-89. Sonar-sonar ini berfungsi sebagai komplemen dari fungsi antikapal selam yang diemban oleh kapal selam kelas Los Angeles (SSN 668) dan helikopter serta pesawat antikapal selam. Selain itu sistem Aegis memiliki kemampuan komunikasi antar kapal (ship to ship data link), yang memungkinkan semua kapal-kapal yangdilengkapi dengan sistem ini dapat berkoordinasi dan bekerjasama (CEC : Cooperative Engagment Capability) dalam artian bahwa apabila dalam pertempuran salah satu kapal Aegis mengalami kerusakan parah akan tetapi masih memiliki persediaan rudal, maka kapal lain yang masih baik kondisinya bisa memandu rudal yang diluncurkan dari kapal yang rusak tadi.





C. Perangkat Komputer Aegis

Sebagai “Otak” dari sistem ini adalah Komputer seri UYK, mulai generasi awal UYK-7 dan UYK-20 sampai dengan yang paling gres yaitu UYK-43/44, yang terpasang pada 9 kapal kelas Ticonderoga terbaru serta kelas Arleigh Burke.




Semua koordinasi dan kendali dilakukan dari dalam ruangan yang sangat terlindung yang dinamakan CIC (Combat Information Center).

Ruangan CIC






Ruangan Sonar



D. Helikopter.

Untuk menutupi kekurangan dari radar AN/SPY-1, dimana jarak jangkau radar yang dibatasi oleh bentuk muka bumi yang bulat (Over The Horizone/OTH) yaitu sekitar 50 mil laut (90 km) sehingga target yang terbang rendah tidak dapat ditangkap oleh radar, maka digunakanlah helikopter yang telah dilengkapi sistem radar LAMPS (Light Airborne Multi Purpose System) sebagai mata tambahan yang terbang pada wilayah batas radar tersebut.
Helikopter yang digunakan adalah dari jenis Sikorsky SH-60 Seahawk LAMPS Mk.III yang merupakan varian dari Blackhawk US Army dan USAF.




Negara-negara lain di luar Amerika Serikat yang juga memakai sistem ini adalah :
- Jepang : 2 kapal untuk kelas Atago dan 4 kapal untuk kelas Kongo

Kelas Atago


Kelas Kongo


- Kerajaan Norwegia : 5 kapal Kelas Fridtjof Nansen



- Republik Korea : 2 kapal Kelas King Sejong The Great



- Kerajaan Spanyol : 5 kapal Kelas Alvaro de Bazan



Jalur Komunikasi Aegis

0 komentar:

Posting Komentar